Debat Capres Ma'ruf Amin Ditegur Moderator Karena Debat Bukan Pidato - OraLucu News

Debat Capres Ma'ruf Amin Ditegur Moderator Karena Debat Bukan Pidato


Pasangan capres cawapres 1 yaitu Joko Widodo - Maruf Amin dalam debat perdana capres - cawapres di Pilpres 2019 di Jakarta pada hari Kamis 17 Januari 2019. KPU memilihkan empat tema debat yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme untuk pelaksanaan debat perdana capres-cawapres di Pilpres tahun 2019.

Penampilan calon wakil presiden nomor urut 01 yang bernama Ma'ruf Amin dalam debat kandidat perdana, menuai perhatian pada penonton dan juga panitia. Sebab calon wakil presiden Ma'ruf tak menjawab pertanyaan hingga sesi kedua hampir berakhir.


Pada saat diberi kesempatan menambahkan untuk pernyataan Jokowi, cawapres atas nama Ma'ruf hanya berkata, "Sudah cukup, saya mendukung apa yang disampaikan Pak Jokowi," ujar Ma'ruf.

Terdapat pula jawaban untuk kesekian kalinya pada detik-detik terakhir sesi kedua, Ma'ruf Amin sempat menjawab soal disabilitas.

Setelah Jokowi berbicara, capres 1 Jokowi menjelaskan bahwa visi misi mereka berdua dalam pemenuhan hak-hak disabilitas. Cawapres 1 yaitu tentunya Ma'ruf menambahkan, membangun budaya masyarakat untuk penghormatan terhadap kaum disabilitas, merupakan salah satu cara pemenuhan hak-hak kaum disabilitas.


Seperti yang kita semua tahu bahwa debat memiliki waktu terbatas, cawapres  Ma'ruf tak sempat menyelesaikan perkataannya. "Kami sendiri pernah ditegur Allah ketika....," ujar Ma'ruf tak sampai menyelesaikan perkataannya, lalu dipotong oleh moderator debat Ira Koesno.

"Ya, waktu sudah habis. Saya ingatkan, ini debat bukan pidato," ujar Ira Koesno.

Debat malam ini pada tanggal 17 Januari 2019 yang bertemakan hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Debat pada kandidat ini juga berlangsung selama 90 menit lamanya dan juga dibagi ke dalam enam segmen, yang dipandu Ira Koesno dan Imam Priyono.


BACA HALAMAN SELANJUTNYA

Loading...

Loading...

Artikel Terkait

Debat Capres Ma'ruf Amin Ditegur Moderator Karena Debat Bukan Pidato
4/ 5
Oleh