Tiga sumber yang diklaim mengetahui isi percakapan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT610 mengungkapkan situasi di dalam ruang kemudi sebelum pesawat yang mengangkut 19 orang tersebut jatuh ke laut.
Terjadinya kecelakaan jatuhnya Lion Air ini sendiri terjadi pada tanggal 28 Oktober 2018.
Dari data rekaman CVR didapatkan percakapan bahwa pilot membuka buku panduan untuk mencari tahu masalah yang dihadapi, namun sayang mereka tidak memiliki waktu untuk menyelematkan Boeing 7373 Max-8 tersebut hingga akhirnya jatuh ke laut.
Menurut laporan yang dirilis pada November tahun lalu, sang kapten menjadi pengendali pesawat Lion Air.
Sedangkan petugas pertama atau kopilot bertugas mengendalikan radio.
Hanya dua menit setelah lepas landas, kopilot melaporkan adanya masalah control penerbangan ke air traffic control atau AATC.
Kopilot juga mengatakan bahwa pilot ingin mempertahankan ketinggian terbang 5000 kaki atau 1.525 meter.
Sedangkan kopilot sendiri tidak merinci masalah yang sedang dialami pesawat tersebut.
Namun salah satu sumber mengatakan bahwa kecepatan udara disebut dalam rekaman CVR.
Sumber kedua juga mengatakan indicator menunjukan masalah pada layer kapten.
Kapten meminta kopilot untuk memeriksa buku panduan, yang berisi daftar periksa untuk peristiwa abnormal.
Selama sembilan menit berikutnya, jet itu memperingatkan pilot bahwa pesawat dalam kondisi stall dan mendorong hidung ke bawah sebagai respons.
Stall merupakan kondisi ketika aliran udara di atas sayap terlalu lemah untuk menghasilkan daya angkat dan membuat pesawat tetap terbang.
Kapten berusaha keras untuk menaikkan pesawat, tetapi komputer --yang masih salah-- merasakan sebuah stall, terus menekan hidung pesawat menggunakan sistem trim.
Biasanya, trim menyesuaikan permukaan kontrol pesawat untuk memastikannya terbang lurus dan datar.
" Mereka tampaknya tidak tahu trim bergerak turun. Mereka hanya memikirkan kecepatan udara dan ketinggian. Itulah satu-satunya hal yang mereka bicarakan," kata sumber ke tiga.
Menurut laporan, pada penerbangan malam sebelumnya yang juga menggunakan pesawat sama, terdapat kru lain yang berada di dalam kokpit.
Dia adalah pilot yang sedang tidak bertugas. Pilot off-duty inilah yang justru menyelamatkan pesawat malam itu.
Menurut dua sumber yang dekat dengan penyelidikan kecelakaan ini, pilot tambahan itu, yang duduk di kursi kokpit, mendiagnosis masalah dengan tepat dan memberi tahu kru cara menonaktifkan sistem kontrol penerbangan yang tidak berfungsi dan menyelamatkan pesawat.
Keesokan harinya, di bawah kendali kru yang berbeda, pesawat ini mengalami masalah serupa.
Namun, masalah itu tidak bisa ditangani sampai akhirnya menghunjam ke Laut Jawa di Tanjung Karawang, Jawa Barat, dan menyebabkan 189 orang meninggal dunia.
Dikutip dari Dream.co.id
BACA HALAMAN SELANJUTNYA
Loading...
Loading...
Terkuak, Isi Rekaman Percakapan Pilot Sebelum Lion Air JT610 Jatuh
4/
5
Oleh
oralucu