Menurut salah seorang peneliti, Djaja Surya Atmaja, dari Universitas Indonesia (UI) jenglot ternyata tidak memenuhi syarat sebagai makhluk hidup, pasalnya, makhluk hidup pasti perlu makan, bernapas dan sebagainya, sedangkan jenglot sangat bertolak belakang, untuk makan pun jarang dan bernapas pun tidak pernah, ditambah lagi, jika jenglot adalah makhluk hidup, sudah sejatinya dia memiliki organ, seperti jantung, paru-paru, hati dan sebagainya.
Tapi saat dilakukan pengecekan X- Ray, jenglot tidak memiliki semua itu. Maka dari itu jenglot tidak bisa dikatakan hidup.
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa jenglot adalah jelmaan manusia, karena jenglot tidak memiliki struktut tulang seperti manusia pada umumnya.
Dari penelitian tersebut terungkap bahwa struktur tubuh jenglot hanya berupa penyangga kepala hingga badan, artinya tidak ada tulang di dalam tubuh jenglot, dan satu hal lagi meski jenglot juga memiliki kuku yang panjang tapi jenglot tidak memiliki jaringan kuku.
Hebohnya kabar tentang jenglot di tengah masyarakat tentu memunculkan ide bagi mereka yang tertarik untuk membuat jenglot palsu, entah dari kepala monyet, ekor kuda atau kulit tupai, hal ini tentu tidak terlepas dari bisnis, kabarnya patung jenglot di pasar gelap tidaklah murah. Percaya nggak percaya Jenglot hingga kini masih menyisakan misteri.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA
Loading...
Loading...
Terlalu Penasaran Sama Jenglot, Peneliti ini Lakukan Tes DNA dan X-Ray, Hasilnya Sungguh Mencengangkan!
4/
5
Oleh
Admin SEO